Ahmad ‘Ubaydi Hasbillah, atau yang biasa disapa Ubay lahir dan dibesarkan di Jombang Jawa Timur pada Rabu, 30 Rabiul Awal 1407 H, atau 03 Desember 1986 M. Sejak kecil, ia telah dididik untuk selalu jatuh cinta terhadap ilmu dan pengetahuan. Ia bahkan tak dikenalkan dengan kata "istirahat" dalam belajar dan menuntut ilmu. Lahir dan tumbuh di lingkungan Pesantren, mulai dari pesantren yang sangat kecil hingga pesantren yang sangat besar nan tersohor.
Di sebuah
kampung kecil tempat kelahirannya, tepatnya di perbatasan Jombang-Kediri, ia
menamatkan program wajib belajar Sembilan tahun. Pendidikan dasar, ia
selesaikan di MI Darus Salam Ngrembang Jombang (1999), sedangkan tingkat
menengah pertama, ia dapat dari MTsN Ngrembang Jombang. Di kampung itu pulalah,
ia pertama kalinya dididik ilmu-ilmu agama Islam berbasis kitab kuning. Kampung
kecil itu pulalah yang memperkenalkannya dengan hadis Nabi, meski saat itu
sulit sekali rasanya jatuh cinta pada hadis Nabi saw. Hadis-hadis Nabi mulai ia
kenal sejak duduk di bangku kelas 3 MI, melalui jasa Imam Nawawi dalam
Arba‘innya. Setahun kemudian, ia mulai mengenal Ibn H{ajar al-‘Asqala>ni>
melalui Bulu>gh al-Maramnya. Meski demikian, anak sekecil itu pun belum
mengerti apa dan untuk apa hadis Nabi itu.
Setelah
menamatkan kitab hadis tersebut dan beberapa kitab kuning, seperti Alfiyah Ibn
Ma>lik yang menjadi kebanggan para santri di kampungnya, barulan ia pun
melanjutkan pendidikan agamanya di luar. Diawali dengan nyantri pasaran di
beberapa Pesantren di Kediri yang konon menjadi syarat untuk dapat secara sah
disebut sebagai santri. Namun, pada tahun 2002, justru ia dengan mantapnya
menjatuhkan pilihannya sendiri untuk melanjutkan pendidikannya di Pesantren
Tebuireng.
Di Pesantren
Tebuireng ini pulalah, cita-cita sejak kecilnya untuk menjadi seorang dokter
kandas begitu saja, tanpa menyisakan sebuah kekecewaan ataupun penyesalan
sedikitpun. Ia pun akhirnya memilih jurusan keagamaan (MAK) untuk jenjang
pendidikan Aliyahnya. Selama tiga tahun di MAK, ia diperkenalkan dengan bahasa
asing yang harus diakrabi selama di sekolah maupun asrama pesantren. Di situ
pulalah, ia mulai berusaha mengakrabi literatur-literatur tafsir dan ilmu
tasir, hadis dan ilmu hadis.
Banyaknya
santri yang berlalu lalang sambil menghafal al-Quran di Tebuireng membuatnya
terpesona pada mengaji dan mengkaji al-Quran. Ia pun jatuh cinta pada tafsir
dan ilmu tafsir. Namun, ia tampak belum jatuh cinta pada hadis dan ilmu hadis,
bahkan hingga ia lulus dari MAK. Selama empat tahun di Tebuireng, tampaknya ia
baru berkenalan dengan kitab-kitab hadis dan ilmu hadis. Pandangan pertamanya
pada hadis dan ilmu hadis tidak terlalu mengesankan. Bahkan hingga menghatamkan
pengajian dua kitab tersahih setelah al-Quran itu pun ia masih belum tertarik
pada hadis. Entah, mungkin karena nuansa al-Quran yang lebih dominan daripada
hadis yang kitabnya besar-besar itu.
Setelah empat
tahun mengabdi di Tebuireng, ia pun melanjutkan pengembaraan ilmiahnya ke
barat. Jakarta yang belum pernah ia datangi sekalipun, menjadi tujuannya.
Dengan modal nekat berbekal niat dan tekad bulat serta beberapa rupiah
seadanya, ia pun sampai di UIN Jakarta yang waw… dan membuatnya
penasaran sejak dulu. Sesampainya di UIN Jakarta (2006), ia pun menuangkan
kecintaannya itu pada jurusan Tafsir-Hadis, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat,
yang saat itu dicap sebagai fakultas paling "aneh" dan
"berbahaya" bagi sebagian orang. Sebuah hadis yang ia kenal sejak di
bangku sekolah-lah yang menjadi prinsipnya. Al-Isla>mu bada'a
ghari>ban wa saya‘u>du ghari>ban, fa t}u>ba> li al-ghuraba>'.
Diam-diam,
ternyata telah tumbuh bibit-bibit cintanya pada hadis Nabi. Salah satu tujuan
utama menentukan pilihannya di Jakarta adalah penasaran dengan Sahih
al-Bukha>ri> dan Muslim yang ia kaji di Tebuireng itu. Maka,
sesampainya di Jakarta, ia pun langsung memburu sebuah pesantren kecil yang
sudah ia kenal sejak dua tahun sebelumnya. Adalah Darus-Sunnah High Institute
for Hadith Sciences yang kini berubah nama menjadi Darus-Sunnah International
Institute for Hadith Sciences, yang membuatnya jatuh cinta pada hadis Nabi saw.
Meski tidak banyak yang ia ketahui tentang pusaka Nabi saw itu, setidaknya ia
dapat mencicipi manisnya hidup bersama Nabi saw. Dan kini, ia benar-benar telah
jatuh cinta pada hadis Nabi saw.
Setelah tamat
dari Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta dan Darus-Sunnah (2010), ia pun
berkesempatan melanjutkan studinya di kampus yang sama, Sekolah Pascasarjana
UIN Jakarta, dengan konsentrasi Hadis dan Tradisi Kenabian (2010). Pada saat
yang sama, ia mulai diminta mengajar di beberapa lembaga pendidikan, di
antaranya di MA Sunanul Husa Pondok Raji Ciputat, Darus-Sunnah International
Institute for Hadith Sciences Ciputat, Institut PTIQ Jakarta, dan Quran
Learning Center Jakarta. Kini, ia pun berkesempatan menempuh program doctor
(S3) di kampus yang sama dan tertarik pada kajian hadis dalam konteks
keindonesiaan.
Selama di
Jakarta, ia berusaha untuk menggali potensi yang dimilikinya dengan aktif di
berbagai forum kegiatan, baik intra maupun ekstra kampus dan pesantren. Selama
itu pula, ia menoba untuk berkarya dan di beberapa buku, jurnal, dan media
massa, cetak maupun eletronik. Semoga berkah dan bermanfaat untuk semua.
Dalam satu
tahun terakhir ini, karya yang telah diterbitkan di antaranya adalah:
1. "Dialektika
Etika dan Estetika; Kasus Visualisasi Nabi dalam Hadis Syamail." dalam Al-Burhan,
Jurnal Kajian Ilmu dan Penngetahuan Budaya al-Quran, vol. xii, No.1,
Januari 2012. ISSN: 0853-8603
2. "Demitologisasi
Kehidupan Nabi." dalam Journal of Qur'a>n and Hadith Studies,
vol. I, No.2 (January-June 2012). ISSN: 2089-3434, E-ISSN: 2252-7060
3. "Generalisasi
Makna Sahabat untuk Penyelamatan Hadis Mursal." dalam Refleksi, Jurnal
Ilmu-Ilmu Ushuluddin, vol. XII, No.3, Jakarta, April 2012. ISSN: 0215-6253,
205-311.
4. Periwayat
Khawarij dalam Literatur Hadis Sunni, Jakarta: Maktabah Darus-Sunnah, 2013.
5. "Penafsiran
Estetis dalam Tradisi Islam," Al-Burhan, Jurnal Kajian Ilmu dan
Penngetahuan Budaya al-Quran, vol. xiii, No.1, Oktober 2013. ISSN:
0853-8603
6. "Hijrah dan Pembangunan Negeri," dalam Majalah Nabawi, 102,
Desember 2013.
Karya tersebut
juga dapat diunduh di https://uin-jkt.academia.edu/AhmadHasbillah. Ia dapat
dihubungi melalui E-mail: ahmadubayd_hasbillah@yahoo.com. Karya-karya
lain akan segera menyusul, Insha Allah. Rabbi> waffiqni> ila>
ma> tuh}ibbuhu> wa tard}a>hu. Amin.[AUH]